Hari ke-3 puasa nonton Saiyo Sakato yang baru tayang di Netflix malah dibikin ngiler sama menu kepala kakapnya. Buat yang belum tahu, Saiyo Sakato itu film original GoPlay tentang persaingan masakan-masakan Padang yang baru tayang di Netflix. Baru mulai saja udah dibuat ngiler sama menu kepala kakap yang lagi dimasak sama Da Zul.
Akhirnya sejak jam 2 siang sudah nahan ngiler dan memutuskan kalau hari ini mau berbuka puasa dengan gulai kepala kakap! Salah satu menu paling mahal di RM Padang yang belum pernah aku coba.
Akhirnya setelah ngabuburit sambil belanja bulanan, aku dan G memutuskan untuk makan masakan Padang di Restoran Trio yang beberapa waktu lalu baru buka di Bandung.
Sejujurnya aku baru tahu kalau Restoran Padang Trio ini sesaat sebelum sampai ke restorannya. Sepertinya restoran padang Trio ini jadi salah satu restoran legend di Bogor karena sudah berdiri sejak 1972. Bahkan waktu aku research tentang restoran ini, komika Pandji Pragiwaksono juga suka banget sama resto satu ini.
Sebenarnya aku jarang sekali makan masakan Padang langsung di tempat, biasanya selalu bungkus rames terus makan di rumah. Bisa dihitung jari kayaknya waktu aku makan di restorannya.
Restoran Padang Trio ini, memiliki ambience yang mewah. Ruang makannya luas, bersih, terang, dengan desain minimalis dan elegan. Etalase makanannya rapi dan terlihat sangat menggoda sekali. Nilai plus untuk staff-nya yang helpful banget, bantu payungin sejak dari keluar mobil. Toilet dan mushola cukup luas dan yang terpenting bersih. Suasananya cukup bikin kantong bergetar sih, untung saja baru gajian jadi getarannya gak heboh-heboh banget. Haha.
Sejak pertama dateng langsung ditanya “Makan di sini atau bungkus?”, setelah menjawab makan di tempat, staff-nya mempersilahkan kami untuk duduk dan menunggu makanan disajikan di meja. Mulai deh dompet bergetar lagi untuk yang kedua kalinya. Karena stigma makan di restoran yang makanannya disajikan langsung di meja itu pasti muahaaall.. wkwk.
Lauk yang disajikan beragam banget, mulai dari ikan teri, cumi, ayam pop, rendang, gulai cincang, gulai ayam, sayur nangka, daun singkong, sambal hingga keripik singkong ada semua kecuali kepala kakap. Untuk menu kepala kakapnya harus minta langsung yaa.
Mari bahas rasa masakannya. Dari sekian banyak lauk yang dihidangkan, aku dan G memilih sayur nangka, sayur singkong, ayam pop, rendang, sambal hijau, keripik singkong dan tentu saja kepala kakap. Untuk satu porsi nasi yang disajikan cukup banyak, lumayan bikin begah. Kalau dirasa kurang, teman-teman bisa nambah karena sudah ikut disajikan juga dipiring kecil.
Pertama mari kita bahas ayam popnya. Menu ayam yang biasanya disajikan dalam keadaan setengah matang dan berwarna putih pucat ini, di Restoran Padang Trio justru disajikan selayaknya ayam goreng. Dengan bagian luar yang berwarna kecoklatan dan sedikit kering. Menurutku agak jauh dari esensi ayam pop yang lebih basah. Tapi untuk citarasanya masih enak untuk dinikmati. Daging ayamnya empuk, gurih dan juicy. Walau terlihat dari luar kayak kering, dalamnya cukup juicy. Dilengkapi dengan sambal khas ayam pop berwarna merah dengan rasa dominan asam. Pas banget deh dipadukan dengan citarasa ayam pop yang gurih.
Selanjutnya rendang! Salah satu lauk paling populer dan menjadi makanan Indonesia terbaik dunia versi CNN 2017 silam. Dari awal datang pandanganku gak bisa lepas dari bumbu rendang berwarna cokelat dengan sedikit minyak berwarna merah. Tampak menarik banget untuk dicicipi. Benar saja, rasa daging rendangnya enak banget. Gurih santan yang sudah dimasak lama beneran bikin nafsu makan bertambah. Dagingnya memiliki ciri khas daging rendang yang sudah dimasak lama jadi agak sedikit keras, tapi tidak alot sama sekali. Walau teksturnya keras masih nyaman untuk dikunyah.
Terakhir sang pamungkas kepala kakap!!
Yaaa ini lah tujuan utama aku makan di Restoran Padang Trio! Untuk mencoba kepala kakapnya! Disclaimer, ini pertama kalinya aku makan kepala kakap. Jadi aku gak punya standar kepala kakap yang enak itu seperti apa.
Ukuran kepala kakap di Restoran Padang Trio ini lumayan besar, sebesar telapak tangan G dan aku baru tahu kalau daging di bagian kepala ikan itu banyak. Belum lagi ada beberapa bagian yang memiliki tekstur kenyal yang khas. Sayangnya kuah gulai kepala kakap ini bukan seperti yang aku harapkan. Kalau lihat di series Saiyo Sakato, kuah gulai kepala kakapnya punya tekstur yang kental dan creamy. Sedangkan kuah gulai kepala kakap di sini teksturnya lebih encer dan light, sepertinya menggunakan kuah yang sama dengan kuah gulai nangka. Sangat disayangkan karena kuahnya yang terlalu light ini tidak cukup untuk menutupi bau khas kepala kakap yang ikan banget. Untunglah terobati dengan bumbu dari gulai tunjang dan bumbu rendang yang strong. Jadi gak terlalu amis mulutnya.
Oiya, keripik singkong pedasnya juga ngaruh banget untuk mengatasi rasa tidak enak ketika menyantap kepala kakap. Keripik singkong pedas ini jadi salah satu lauk atau snack favoritku di Restoran Padang Trio. Enaaaak banget.
Overall, semua makanan di Restoran Padang Trio ini enak-enak, favoritku ya tentu saja keripik singkongnya. Suka banget sampai aku bungkus untuk dimakan di rumah. Ayam pop dan rendang punya citarasa yang enak, bumbunya meresap dan dimasak dengan baik
Hanya saja untuk kepala kakapnya ternyata bukan seleraku. Enak, hanya saja aku kurang suka ikan yang dimasak tanpa melalui proses goreng atau bakar. Jadi bau amisnya masih terasa.
Oke segitu dulu untuk review Restoran Padang Trio. Kalau teman-teman punya rekomendasi restoran Padang yang menjual gulai kepala kakap yang enak banget bisa kasih tahu di kolom komen ya karena sejujurnya aku masih penasaran sama gulai kepala kakap yang enak. Hehe.
Kalau ditanya apa makanan kesukaanku, jawabannya adalah mie! Aku paling suka sama segala olahan mie,…
Minggu lalu aku diajak berendam oleh adikku ke Nagara Hot Spring Experience Cipanas. Salah satu…
Kayaknya sudah lama sekali sejak terakhir kali kami pergi ke Garut, kalau tidak salah sih…
Aku tuh paling anti banget staycation di Bandung, karena menurutku nginep di hotel yang lokasinya…
Kalau punya rencana main ke daerah Pangalengan, ngopi-ngopi di Warung Kopi Gunung Pangalengan bisa jadi…
Postingan blog kali ini mundur ke 2 tahun lalu, saat aku dan keluarga besarku liburan…
View Comments