Bali tidak hanya terkenal dengan keindahan pantainya yang menakjubkan, tetapi juga dengan kekayaan budayanya yang memikat. Salah satu pertunjukan seni yang paling ikonik dan menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara adalah Tari Kecak di Uluwatu.
Menonton Tari Kecak sudah menjadi suatu kewajiban saat berkunjung ke Bali. seperti yang kami lakukan saat road trip Bandung-Bali kemarin. Pertunjukan Tari Kecak bukan sekadar tarian, tetapi sebuah pengalaman budaya yang menarik untuk diketahui dan diceritakan.
Anak-anak menikmati sekali pertunjukan Tari Kecak yang memang baru pertama kali mereka lihat. Ditambah dengan latar belakang Pura Luhur Uluwatu dan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan. Menjadikan pengalaman yang semakin sulit untuk dilupakan!
Sejarah Tari Kecak
Sebelum membahas pengalaman menonton Tari Kecak di Uluwatu balu, ada baiknya kita kenalan dulu dengan sejarah Tari Kecak.
Tari Kecak pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak dan seniman asal Jerman, Walter Spies. Mereka menciptakan tarian ini dengan mengadaptasi ritual tradisional sanghyang (tari sakral yang digunakan untuk upacara pengusiran roh jahat) menjadi bentuk seni pertunjukan yang bisa dinikmati oleh wisatawan.
Ciri khas tari ini adalah suara paduan suara pria yang duduk melingkar dan secara ritmis meneriakkan kata “cak” sambil mengangkat tangan, menciptakan suasana magis dan penuh energi.
Pura Luhur Uluwatu
Kami memilih untuk menonton pertunjukan Tari Kecak Pura Luhur Uluwatu. Karena disinilah pertama kalinya aku menonton pertunjukan Tari Kecak yang memukau.
Pura Luhur Uluwatu terletak di ujung tebing setinggi 70 meter yang langsung menghadap ke Samudra Hindia. Tempat ini merupakan salah satu pura paling suci di Bali dan memiliki pemandangan yang sangat menawan, terutama saat matahari terbenam. Hal inilah yang menjadikan Tari Kecak Uluwatu begitu istimewa.
Pertunjukan biasanya dimulai pada pukul 18.00 WITA, tepat saat matahari mulai tenggelam di cakrawala, memberikan latar yang cantik dan sulit untuk ditandingi.
Pengalaman Menonton Tari Kecak di Uluwatu
Kami tiba sekitar pukul 17.00, agak mepet mengingat pertunjukan akan dimulai pukul 18.00 WITA.
Saat tiba, kami akan diminta mengantre untuk dipakaikan selendang atau sarung bagi pengunjung yang menggunakan celana atau rok pendek. Setelah itu kami akan mengantre untuk membeli tiket masuk ke dalam wilayah Pura.
Perlu diketahui sebelumnya kami sudah membeli tiket menonton pertunjukan Tari Kecak melalui agen travel kebalilagi. Tiket ini belum termasuk dengan tiket masuk ke dalam wilayah Pura yang harus kami beli secara langsung.
Setelah mengantre sebentar, kami langsung bergegas menuju ke area pertunjukan untuk menukarkan e-ticket menjadi tiket fisik yang akan digunakan untuk memasuki area pertunjukan.
Awalnya aku agak kesal karena kami datang mepet waktu pertunjukan sehingga area duduk dengan pemandangan terbaik sudah diisi. Meski begitu ternyata mau duduk di manapun pemandangannya sama-sama cantik!
Pertunjukan berlangsung selama kurang lebih 1 jam. Kami menonton Tari Kecak dari matahari terbenam hingga gelap gulita. Sejujurnya aku ingin sekali eksplor Pura Uluwatu setelah menonton Tari Kecak, namun ternyata suasananya yang gelap gulita menjadikan hal tersebut menjadi ide yang buruk.
Saat di perjalanan pulang, anakku tidak henti-hentinya cerita tentang kekaguman dia dengan pertunjukan Tari Kecak. Dia jadi mengenal budaya-budaya baru yang ada di Indonesia.
Menonton Tari Kecak di Uluwatu memberikan pengalaman yang luar biasa, kami bisa merasakan keindahan alunan vokal yang menggema, melihat gerakan tari yang kuat dan penuh makna, merasakan angin laut yang sejuk, dan menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler. Benar-benar memberikan pengalaman yang luar biasa sekali.
Biaya Menonton Tari Kecak di Uluwatu
Berikut adalah rincian biaya menonton pertunjukan Tari Kecak di uluwatu:
Tiket masuk Pura Luhur Uluwatu:
- Dewasa Rp30.000
- Anak-anak Rp20.000
Tiket pertunjukan Tari Kecak:
- Dewasa Rp140.000
- Anak-anak Rp65.000
Untuk anak-anak dimulai dari usia 4 tahun ke atas ya!
Tips Menonton Tari Kecak di Uluwatu
- Datang lebih awal
Tiket pertunjukan biasanya cepat habis, terutama saat musim liburan. Sebaiknya datang sekitar pukul 16.30 WITA untuk mendapatkan tempat duduk terbaik.
- Gunakan pakaian yang sopan
Karena pertunjukan diadakan di area pura, wisatawan diwajibkan mengenakan kain dan selendang sebagai bentuk penghormatan.
- Bawa kamera
Tapi pastikan tidak menggunakan flash, agar tidak mengganggu pertunjukan maupun penonton lain.
- Waspada dengan monyet liar
Uluwatu dikenal dengan populasi monyet yang sering mencuri barang-barang seperti kacamata atau topi.
Kesimpulan
Tari Kecak di Uluwatu Bali adalah salah satu atraksi budaya yang wajib disaksikan ketika kalian sedang berkunjung ke Pulau Dewata.
Pertunjukan ini bukan hanya memukau secara visual dan emosional, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Bali yang autentik.
Dengan paduan seni, spiritualitas, dan keindahan alam, Tari Kecak Uluwatu bukan hanya pertunjukan namun juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan akan selalu membekas dalam ingatan setiap penonton.
Selain di Pura Luhur Uluwatu, pertunjukan Tari Kecak juga bisa dinikmati di beberapa destinasi wisata yang ada di Bali. Penasaran di mana saja lokasinya? Tunggu postingan selanjutnya ya!

Leave a Reply