Kalau main ke Bandung, biasanya yang terlintas di pikiran orang adalah kuliner, factory outlet, atau wisata alamnya yang sejuk. Tapi, selain tempat wisata yang sering dikunjungi itu, ada satu tempat sederhana yang punya arti besar bagi wargi Kota Bandung, yaitu Lapangan Saparua.
Buat banyak orang Bandung, Saparua bukan sekadar lapangan, tapi ruang bersama yang penuh kenangan. Lapangan ini tidak hanya digunakan untuk berolahraga, namun juga sering dijadikan lokasi hiburan bagi anak muda zaman dulu.
Gimana sih sejarahnya Lapangan Saparua bisa menjadi salah satu tempat nongkrong paling menarik bagi wargi Bandung? Yuk simak artikel berikut ini.
Tentang Sejarah Saparua
Saparua bukan nama baru. Lapangan ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Waktu itu, kawasan ini sering dipakai untuk acara resmi dan latihan militer. Namanya diambil dari sebuah pulau di Maluku, Pulau Saparua, yang dulu dikenal sebagai salah satu pusat perlawanan rakyat terhadap penjajah. Jadi, ada semangat perjuangan yang melekat di dalamnya.
Setelah Indonesia merdeka, wajah Saparua berubah jadi pusat olahraga. Atlet-atlet Bandung pernah menjadikan lapangan ini sebagai arena latihan mereka. Dari lari, basket, sampai voli, semua pernah punya masa kejayaan di sini.
Yang menarik, Saparua juga sempat jadi ikon musik. Kalau kamu anak 90-an atau pernah dengar cerita tentang skena musik indie Bandung, pasti tahu bahwa Gedung Saparua yang ada di kompleks lapangan ini pernah jadi “rumah” konser band-band lokal. Dari sinilah lahir banyak musisi yang sekarang sudah dikenal luas.
Lokasi Strategis di Tengah Kota
Kalau kamu penasaran dan pengen mampir, Lapangan Saparua ada di Jalan Ambon No.17, Citarum, Bandung Wetan. Lokasinya benar-benar di tengah kota, dekat dengan Gedung Sate dan kawasan Dago. Jadi, kalau kamu lagi jalan-jalan ke pusat Bandung, gampang banget untuk sekalian singgah ke sini.
Yang bikin seru, masuk ke Lapangan Saparua itu gratis. Kamu bisa olahraga, duduk-duduk santai, atau sekadar jalan sore tanpa harus keluar uang. Paling kalau mau sewa lapangan buat kegiatan komunitas, ada biaya tambahan yang diatur oleh pengelola.
Saparua Saat ini

Kalau kamu datang pagi-pagi sekali, suasana di Saparua terasa hidup. Banyak orang yang jogging, ada yang jalan santai. Di satu sudut, biasanya ada komunitas senam yang bergerak kompak mengikuti musik. Di sisi lain, anak-anak muda latihan basket dengan penuh semangat.
Saparua bukan cuma ruang olahraga, tapi juga jadi tempat bertemunya banyak komunitas. Dari pencinta yoga, komunitas lari, pesepeda, sampai anak-anak dance yang latihan koreografi, semua ada di sini. Rasanya, energi yang kamu dapat ketika main ke Saparua itu positif banget.
Tidak hanya olahraga, Lapangan Saparua juga terkenal dengan jajaran kulinernya yang menggugah selera. Mulai dari kuliner pagi untuk menemani waktu sarapan, hingga kuliner sore-malam yang sering dikunjungi oleh anak muda yang pengen nongkrong di tengah kota.
Saparua menjadi ruang publik yang dicintai oleh wargi Bandung tanpa pandang usia, karena siapapun bisa menikmati berbagai pengalaman menarik di Lapangan Saparua.
Ruang Hijau yang Menenangkan
Di tengah padatnya kota Bandung, menemukan ruang terbuka hijau itu rasanya seperti menemukan oasis. Saparua punya pepohonan tinggi yang bikin teduh, dan area lapangan luas yang bikin siapa pun merasa lega. Kalau kamu datang siang hari, duduk sebentar di bawah pohon sambil melihat orang-orang beraktivitas, dijamin bisa bikin pikiran lebih rileks.
Aku adalah salah satu dari sekian banyak wargi Bandung yang sering bengong di Saparua pagi-pagi. Karena suasananya yang adem bikin perasaan semakin tenang.
Buat keluarga, Saparua juga jadi pilihan aman untuk ajak anak-anak bermain. Banyak orang tua yang datang sore hari membawa anak mereka sekadar main bola kecil atau lari-larian di lapangan. Sederhana, tapi suasana kekeluargaannya terasa banget.
Jejak Musik yang Masih Terasa
Meski sekarang Gedung Saparua sudah jarang digunakan untuk konser besar, cerita tentang masa kejayaan musik indie Bandung di sini masih hidup. Banyak musisi yang mengenang gedung ini sebagai tempat pertama kali mereka tampil di depan penonton yang ramai. Bahkan, bagi generasi 90-an, Saparua adalah simbol kebebasan berekspresi dan kreativitas anak muda Bandung.
Kalau kamu pecinta musik, mampir ke Saparua bisa jadi semacam perjalanan nostalgia. Bayangkan saja, lapangan sederhana ini pernah jadi titik penting dalam sejarah musik Indonesia.
Penutup
Bagi sebagian orang, mungkin Lapangan Saparua hanyalah sebuah lapangan kota. Tapi bagi warga Bandung, tempat ini adalah ruang hidup bersama, tempat olahraga, berkumpul, bahkan mengekspresikan diri.
Kalau kamu lagi liburan ke Bandung, coba deh sisihkan waktu sebentar untuk mampir. Nggak perlu aktivitas yang ribet, cukup duduk di bawah pohon sambil merasakan atmosfernya. Kadang, pengalaman kecil seperti ini justru yang paling berkesan.
Karena di kota yang sibuk seperti Bandung, Lapangan Saparua mengingatkan kita bahwa ruang terbuka sederhana bisa jadi tempat terbaik untuk merasa dekat dengan orang lain dan dengan kota itu sendiri.

Leave a Reply