Sekitar pukul 08.00 pagi, kami sudah bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Bali. Kami cukup beruntung menemukan penginapan Ijen Backpacker karena lokasinya yang dekat sekali dengan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, sehingga kami bisa berangkat agak siangan.
Tidak sampai 10 menit, kami sudah memasuki area pelabuhan. Sebelumnya kami sudah membeli tiket kapal ferry untuk keberangkatan jam 11.00. Kami sengaja beli jadwal siang hari untuk mengantisipasi antrean panjang di Pelabuhan.
Soalnya selama ini kami memantau arus mudik, penyeberangan ke Gilimanuk merupakan salah satu lokasi yang dipenuhi oleh para pemudik, kata berita antreannya sampai 3 jam lamanya.
Itulah yang membuat kami memilih penginapan yang dekat dengan pelabuhan dan jadwal keberangkatan siang meski sejak pagi kami sudah di Pelabuhan.
Ternyata hari itu penyeberangan sepi sekali. Hampir tidak ada antrean kendaraan di area pelabuhan.
Baca juga: Pengalaman Road Trip Bandung-Bali April 2025
Naik ke Kapal Ferry

Setelah scan tiket ferry, kami diarahkan untuk langsung naik ke kapal ferry. Tidak membutuhkan waktu lama, kami sudah berada di atas kapal ferry. Rasanya bahagia banget karena perjalanan liburan pertama kami ke Bali lancar sekali.
Ini adalah pengalaman naik kapal ferry yang kedua bagiku! Sebelumnya aku pernah naik kapal ferry saat menyebrang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni Lampung.
Sejujurnya aku kurang paham kapal ferry yang kemarin aku naiki jenis apa dengan kapasitas berapa, tapi yang bisa aku gambarkan kapal ini tidak terlalu besar. Kendaraan yang diangkut juga tidak terlalu banyak, mungkin salah satu ferry dengan ukuran kecil.
Aku bilang kecil karena kapal ferry yang aku naiki saat menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang itu ukurannya lebih luas dengan muatan kendaraan yang lebih banyak dan besar-besar. Bahkan lebih kecil dari kapal yang aku naiki saat ke Lampung.
Fasilitas di Kapal Ferry

Kapal ferry yang aku naiki ini memiliki anjungan yang cukup luas, dapat menampung banyak penumpang. Berbeda dengan kapal ferry saat perjalanan ke Lampung yang penumpangnya banyak sekali, kemarin penumpang yang naik tidak terlalu banyak.
Pada area anjungan terdapat kursi untuk penumpang duduk, tidak hanya itu kapal ini juga memiliki ruangan VIP yang luas dan dilengkapi dengan AC, toilet, mushola dan area kantin mini yang menjual keperluan selama di kapal.

Ruangan VIP terisi penuh, sehingga aku memilih untuk duduk-duduk di bagian belakang kapal sambil menikmati perjalanan melintasi Selat Bali.
Pengalaman Menyeberangi Selat Bali
Ini adalah pengalaman pertama aku menyeberangi Selat Bali dari Pelabuhan Ketapang. Lama penyeberangan ini sekitar 45 menit sampai 1 jam tergantung cuaca dan kondisi laut.
Untungnya saat kami menyebrang cuaca lagi cerah sekali, langitnya biru dan cantik (serta panas menyengat), lautan biru dan jernih. Dari kejauhan kami bisa melihat ujung pulau Bali karena jarak dari Pelabuhan Ketapang itu cuma 6 km saja ke Pelabuhan Gilimanuk.
Dengan jarak yang tidak terlalu jauh itu kira-kira ada gak ya yang berenang menyebrang dari Ketapang ke Gilimanuk? Hmm..

Oiya, sebelum berangkat kami sempat melihat warga lokal yang berenang di sekitar kapal ferry. Biasanya mereka menanti penumpang kapal melempar uang ke laut untuk mereka ambil. Kalau sering lihat youtube yang suka menyebrang pulau pasti relate banget.
Sedang asyik menikmati pengalaman serta pemandangan menyebrang ke Gilimanuk, eh tiba-tiba kapalnya sampai. Kurang lebih kami menempuh waktu 1 jam lamanya sampai kapal berlabuh.
Setelah mendengar aba-aba, kami bergegas untuk masuk kembali ke dalam mobil untuk persiapan melanjutkan perjalanan ke Bali yang akan ditempuh selama 4-5 jam lamanya.
Keluar Kapal Ferry

Setelah kapal benar-benar berlabuh, gerbang kapal dibuka, kami bergantian keluar dari kapal dengan tertib. Syukurlah perjalanan berjalan dengan lancar hingga sampai di Pelabuhan Gilimanuk.
Setelah keluar kapal, kami harus mengantre pengecekan surat-surat seperti SIM dan juga STNK untuk memastikan bahwa kendaraan yang dibawa sudah sesuai.

Kami melanjutkan perjalanan hingga ke Gapura Gilimanuk untuk berfoto yang katanya jadi ikon wajib saat melakukan perjalanan ke Bali menggunakan mobil. Tentu saja kami tidak melewatkan kesempatan itu.
Setelah puas berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan ke daerah Seminyak untuk menginap di Hotel Liberta Seminyak yang akan aku tuliskan reviewnya di postingan selanjutnya.
Biaya Kapal Ferry
Biaya untuk menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk adalah sebagai berikut:
Untuk penumpang:
- Dewasa: Rp 11.100
- Bayi: Rp 1.600
Untuk kendaraan:
- Golongan I (Sepeda): Rp 11.200
- Golongan II (Motor<500cc): Rp 33.100
- Golongan III (Motor>=500cc): Rp 46.400
- Golongan IV:
- Kendaraan penumpang (Mobil/Sedan panjang <=5m): Rp 225.000
- Kendaraan barang (Mobil Barang panjang <=5m): Rp 192.200
- Golongan V:
- Kendaraan penumpang (Bis Sedang panjang <=7m): Rp 426.900
- Kendaraan barang (Truck Sedang panjang <=5m): Rp 326.200
- Golongan VI:
- Kendaraan penumpang (Bis Sedang panjang <=10m): Rp 647.100
- Kendaraan barang (Truck Sedang panjang <=10m): Rp 534.300
- – Golongan VII (Truck /Trailer panjang <=12m): Rp 664.100
- – Golongan VIII (Truck /Trailer panjang <=16m): Rp 897.600
- – Golongan IX (Truck /Trailer panjang >16m): Rp 1.243.000.
Tiket kapal ferry bisa dibeli melalui aplikasi Ferizy atau situs web resmi Ferizy.
Kesimpulan

Oke, itulah pengalaman naik kapal ferry dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk untuk pertama kalinya. Rasanya seru sekaligus gak nyangka kalau rencana liburan ke Bali yang mendadak ini akhirnya jadi juga!
Di postingan selanjutnya aku akan bercerita mengenai destinasi wisata dan kuliner mana saja yang kami kunjungi selama 4 hari 3 malam di Bali. Ditunggu yaa!

Leave a Reply