Tidak terasa sudah memasuki liburan hari ke-8 sejak kami meninggalkan Bandung dan merupakan hari ke-3 kami di Yogyakarta.
Memang libur lebaran tahun ini kami gak ada lelah sama sekali, meski harus menempuh perjalanan super lama karena mulai jalan dari ujung pulau Jawa bagian Barat alias dari rumah mertuaku di Banten, tapi kami happy banget!
Soalnya ini jadi impianku banget, mudik ke Jawa pas lebaran. Walau waktunya terbalik ya sama orang yang mudik beneran. Hehe.
Sejak liburan ke Yogyakarta 4 tahun lalu, kami tuh selalu niat mau makan Mie Sapi Banteng. Tapi entah kenapa waktunya gak pernah pas.
Contohnya seperti kemarin, saat sudah berencana super matang untuk makan Mie Sapi Banteng, ternyata mereka masih libur lebaran. Huhu sedih banget, jadi sampai kami pulang ke Bandung kami belum sempat mencicipi Mie Sapi Banteng.
Untungnya di jalan arah ke outlet Mie Sapi Banteng tuh, G lihat salah satu kuliner yang mau dia rekomendasikan juga sama aku, namanya Ayam Pedas Arto Moro.
Awalnya sih aku agak ragu ya mau mampir ke sana karena ya namanya baru aku dengar saat itu. Namun setelah aku baca google review dan G juga pengen banget coba, akhirnya kami mampir deh ke sana.
Ayam Pedas Artomoro
Ayam Pedas Arto Moro ini memiliki 3.900 review di google maps. Kebanyakan sih reviewnya karena suka dengan citarasa ayam pedas dan harganya yang murah.
Lokasinya yang berada di pinggir jalan dengan kepulan asap dari ayam pedas yang sedang dibakar memang membuat banyak orang penasaran sih. Soalnya pas turun dari mobil, harum ayam bakarnya sangat menggugah selera.
Menu Ayam Pedas Artomoro
Saat aku lihat menunya, sebenarnya agak kecewa ya karena ternyata menunya sunda banget! Wkwk.
Padahalkan niatnya jauh-jauh ke Yogyakarta mau cobain makanan khas sini, ketemunya malah sayur asem sunda lagi, tahu dan tempe Bandung. Haha. Tapi karena kami penasaran sama rasanya, jadi ya tetap lanjut pesen dong. Lengkap dengan sayur asem dan tahu Bandung. Mau bandingin lebih enak mana sama yang asli sunda.
Sayangnya ternyata menu yang kami pesan kosong, tinggal ayam pedas dan tempe saja. Yasudah kami pesan menu yang ada saja.
Review Ayam Pedas Artomoro
Kami pesan 2 potong ayam pedas, 1 potong ayam bakar manis, tempe goreng, es timun, es jeruk dan es teh manis.
Untuk ayam pedasnya diberi bumbu rempah pedas kemudian dibakar dan disajikan dengan sambal yang menutupi ayamnya.
Buat yang gak tahan pedas sebaiknya jangan pesan menu ini karena sebanyak itu sambalnya! Menu ini cocok ya untuk pecinta sambal kayak aku!
Saat aku coba sambalnya, rasanya manis, pedas, gurih bercampur menjadi satu. Enak dan cocok dimakan pakai nasi putih hangat.
Ayamnya empuk, juicy dan bumbu ungkepnya meresap dengan sempurna hingga ke dalam. Rasa pedas dari sambalnya membuat citarasa ayamnya semakin meningkat dan terasa nikmat. Kalau yang lagi diet harus hati-hati deh, soalnya bikin nambah nasi mulu.
Untungnya untuk nasi putih boleh ambil sepuasnya! Jadi cocok banget buat anak kostan yang suka makan banyak.
Ayam bakar manis dipesan untuk anakku, rasanya persis seperti ayam bakar yang disajikan di Rumah Makan sunda.
Biasanya sih kalau ayam bakar di RM Sunda itu suka diungkep dulu dengan bumbu kuning sebelum dibakar menggunakan kecap manis. Jadi rasanya akan dominan manis dan gurih dari bumbu kuning!
Ayam bakar di Ayam Pedas Arto Moro ini menggunakan ayam pejantan ya, jadi rasanya semakin gurih dan enak.
Harga Ayam Pedas Arto Moro
Lokasi Ayam Pedas Arto Moro
Penutup
Secara keseluruhan, Ayam Pedas Arto Moro ini menjadi salah satu kuliner yang dapat kamu coba saat berlibur ke Yogyakarta.
Nikmati sensasi makan sambal dikasih ayam yang membuat nafsu makan semakin meningkat dan susah berhenti ngunyah! Hati-hati kepedasan!
Liburanku di Yogyakarta masih tersisa 2 hari lagi, selanjutnya aku akan review Cinema Bakery yang merupakan toko bakery paling populer di Yogyakarta dan juga Omah Siliran Kutus-Kutus yang merupakan tempat menginap kami selama di Yogyakarta. Nantikan di postingan selanjutnya yaa!
Leave a Reply