Perjalanan kami di Yogyakarta ditutup dengan menikmati Sop Ayam Pak Min Klaten yang spanduk namanya bisa dilihat di sepanjang jalan menuju ke Yogyakarta.
Spanduk bertuliskan Sop Ayam Pak Min Klaten dengan warna hijau stabilo yang kontras benar-benar membuat turis sepertku ini jadi penasaran banget pengen coba.
Setelah beberapa kali perjalanan kami ke Yogyakarta, akhirnya baru kemarin kami mencicipi Sop Ayam Pak Min gara-gara lihat postingan resepnya di X.
Sop Ayam Pak Min Klaten
Menurut kabar yang aku baca-baca, Sop Ayam Pak Min ini ditemukan oleh Tugimin dan istrinya Wagiyem yang menjualnya dengan pikulan. Tugimin merupakan juru masak saat perang dulu.
Saat ini Sop Ayam Pak Min Klaten sudah memiliki 40 cabang yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia seperti, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga D.I Yogyakarta.
Aku kurang tahu ya warung aslinya yang mana, karena kalau diperhatikan di setiap spanduk bertuliskan Sop Ayam Pak Min Klaten itu selalu ada tambahan namanya. Katanya sih itu tuh nama anak dan cucu dari Pak Tugiminnya.
Saat itu aku makan Sop Ayam Pak Min yang bersebelahan dengan Lumpia Samijaya. Di sana terpajang foto pak Tugimin dan istrinya. Mungkin ini salah satu cabang Sop Ayam Pak Min yang original. Mohon koreksi yaa kalau salah.
Baca juga:
Pengalaman Menginap di Kutus-Kutus Omah Siliran Heritage Yogyakarta
Sate Klathak Pak Bari Yogyakarta, Kuliner Favorit Keluarga Abira
Seporsi Sop Ayam Enak
Saat memesan, kami benar-benar tidak memiliki gambaran Sop Ayam Pak min ini akan seperti apa. Di kepalaku, sop ayamnya disajikan dengan ayam yang direbus dengan sayuran wortel dan kentang. Itu adalah sop ayam yang biasa aku buat di rumah.
Ternyata, Sop Ayam Pak min ini disajikan dengan ayam kampung dan kuah kaldu yang gurih banget. Kamu bisa memilih bagian ayam apa yang diinginkan untuk kamu makan.
Saat menghampiri area pesanan kamu bisa melihat banyak mangkok yang berisi potongan bagian ayam yang nantinya akan disiram dengan kuah kaldu yang kaya akan rasa.
Review Sop Ayam Pak Min Klaten
Aku memasak sop ayam bagian paha atas, sedangkan G memesan bagian uritan atau telur muda.
Menurutku, Sop Ayam Pak min ini cukup enak. Meski secara tampilan kurang berwarna dan kurang menarik, namun kuah yang disajikannya ini cukup ringan, gurihnya pas, rempahnya juga kerasa. Kesannya memberikan rasa nyaman disetiap suapannya.
Kuah Sop Ayam Pak min ini lebih keruh dibandingkan sop ayam buatanku, mungkin efek kaldu keluar dari ayam yang direbus bersama rempah-rempah.
Untuk ayamnya sendiri menggunakan ayam kampung yang dipotong menjadi beberapa bagian kecil, sehingga memiliki tekstur yang cukup keras selayaknya daging ayam kampung. Tulangnya jangan ditanya deh, gak bisa dinikmati saking kerasnya.
Yang aku sesalkan adalah kenapa aku makannya saat tengah siang bolong! Cuaca Yogyakarta yang terik dan panas babnget, ditambah sop ayam yang panas membuat sensasi makannya terlalu menantang. Gerah banget coy! Huhu.
Kayaknya kalau dimakan malam hari lebih enak nih sop ayamnya.
Harga Sop Ayam Pak Min Klaten
Untuk harganya terjangkau banget ya, mulai dari Rp9.000 saja kamu bisa menikmati nasi sop biasa. Walau aku gatau ya isinya apa aja, tapi ini harganya ramah di kantong loh!
Untuk nasi sop pisah paha yang aku pesan, harganya Rp19.000, sedangkan nasi sop ayam pisah uritan yang G pesan harganya Rp16.000. Cukup terjangkau bukan?
Lokasi Sop Ayam Pak Min Klaten
Lokasi Sop Ayam Pak Min Klaten yang kami kunjungi berada di Jl. Mataram, Suryatmajan, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55213. Lokasinya berada persis di sebelah Lumpia Samijaya.
Kamu bisa menikmati Sop Ayam Pak min ini setiap hari mulai dari jam 06.00 hingga 20.00. Tapi hati-hati kehabisan ya, soalnya di beberapa tempat waktu menjelang sore saja menunya sudah banyak yang habis.
Kesimpulan
Akhirnya rasa penasaran sama Sop Ayam Pak Min Klaten ini terbayarkan sudah. Kami bisa menikmati sop ayam legendaris yang spanduknya bisa dengan mudah ditemukan sepanjang perjalanan menuju dan pulang dari Yogyakarta.
Sop Ayam Pak Min Klaten ini jadi kuliner wajib buat kalian yang mau berkunjung ke Yogyakarta.
Oiya! Karena aku cukup sering ke Yogyakarta, aku masih punya banyak list kuliner yang mau aku tuliskan juga di blog, salah satunya adalah Mangut Lele Mbah Marto.
Segitu dulu untuk tulisan kali ini, ditunggu artikel selanjutnya yaa!
Leave a Reply