Pengalaman Menginap di Bedjo Homestay by Dasinem Yogyakarta

Sesampainya kami di Terminal Jombor, kami langsung memesan gocar untuk mengantar kami ke Hotel. Sebelumnya Papi G sudah booking kamar hotel selama 5 hari 4 malam di Bedjo Homestay by Dasinem Yogyakarta.

Alasan kami memilih hotel/homestay ini karena lokasinya yang dekat dengan Terminal Jombor. Selain itu, Bedjo Homestay menjadi salah satu penginapan yang masuk wishlist aku sejak tahun 2020-an.

Jadi ketika Papi G bilang kami akan menginap di Bedjo Homestay, rasanya senang sekali!

Bedjo Homestay

Bedjo Homestay merupakan salah satu penginapan di Yogyakarta dengan konsep kamar mezzanine yang cukup luas dengan fasilitas kolam renang, ruang tengah dan lokasi yang strategis.

Kami menginap di Bedjo Homestay selama 5 hari 4 malam. Sebetulnya aku ingin sekali ganti-ganti hotel, mengingat kami menginap selama itu. Sayang, Papi G kurang setuju karena katanya ribet, apalagi dia harus kerja juga selama 2 hari di Yogyakarta. Yasudah akhirnya aku nurut saja.

Pada akhirnya aku bersyukur juga menginap di Bedjo Homestay selama 5 hari 4 malam karena memang semenyenangkan itu! 

Kamar Bedjo Homestay

Kamar di Bedjo Homestay menurutku unik banget! Kamar ini bisa dibilang sangat luas dan nyaman banget. Terdapat mezzanine untuk tempat tidur dan area balkon dengan view ke luar.

Di ruang tengah terdapat sofa dan Smart TV berukuran 43” yang memberikan kesan seperti di rumah sendiri. Di sini juga terdapat cermin panjang lengkap dengan meja kerja yang menyatu dengan ambalan yang membuat kesan ruangan functional dan indah. Di setiap kamar terdapat kulkas mini yang dapat digunakan untuk menyimpan minuman.

Kamar mandinya cukup unik, berbentuk memanjang dengan kloset dan shower. Yang lucu adakah dinding kamar mandi yang menjadi pembatas antara kamar mandi dan ruang tengan menggunakan pagar besi transparan yang ditutupi oleh kain sehingga memberikan kesan industrial.

Sayangnya di sini tidak diberikan amenities seperti di hotel-hotel pada umumnya. Hanya diberikan handuk 2 buah dan 1 sabun yang gatau buat cuci tangan atau untuk mandi, sehingga membuat kami harus menggunakan barang-barang yang kami bawa dari rumah.

Tapi yang aku apresiasi di sini adalah terdapat seperangkat alas sholat (mukena, sejadah dan al-quran) yang dapat digunakan selama kami menginap di sini. Tidak hanya itu, kami juga dapat meminjam hair dryer dan setrika, lengkap banget pokoknya! 

Pengalaman Menginap di Bedjo Homestay Yogyakarta

Pada awalnya kami memesan kamar dengan view balcony ke parkiran dan kami diberi kamar no 101. Saat datang, suasana Bedjo Homestay ini sepi sekali. Mungkin karena kami datang setelah long weekend selesai kali ya, jadi beneran sepi.

Sesampainya di hotel, kami menyempatkan untuk berenang terlebih dahulu sebelum pergi ke Malioboro untuk makan di Tunqu Nangkring. Kolam renang buka sejak pukul 06.00-20.00, lumayanlah bisa main air sebentar.

Setelah selesai berenang, kami pun kembali kekamar untuk bersiap-siap ke Malioboro.

Kami pulang sekitar pukul 21.30, saat masuk kamar kami dibuat kecewa oleh AC kamar yang bocor. Hal ini pertama kali diketahui oleh nona manis yang melihat ada genangan air di lantai. Ternyata, tetesan air dari AC membuat koper dan bajuku basah. Huhu. Pengalaman hari pertama yang menyebalkan!

Akhirnya setelah komplain, kamipun dipindah ke kamar 203 dengan view kolam renang. Kamar ini sejujurnya lebih kecil jika dibandingkan dengan kamar 101. Hanya saja kelebihannya adalah letaknya yang dekat dengan kolam renang, itu saja.

Untuk ambalan di kamar mandi juga tidak ada, berbeda dengan di kamar 101 yang ambalan di kamar mandinya panjang sekali.

Selama kami menginap di sini, suasananya cenderung sepi dan nyaman banget. Kami berasa menginap di privat villa karena pada saat-saat tertentu hanya ada kami saja di sini. Beberapa kali ada tamu yang datang, tapi kami belum pernah ketemu secara langsung.

Untung saja bentuk kamarnya yang luas lengkap dengan lantai mezzanine membuat kami yang ditinggal kerja tidak bosan seharian di kamar. Hari-hari kami habiskan dengan berenang sampai bosan, lalu ngadem di kamar sambil nonton Youtube. Hehe.

Ada beberapa hal yang disayangkan, salah satunya adalah menu sarapan yang tidak variatif. Saat kami menginap, selama 3 hari berturut-turut kamu disajikan sarapan nasi, ayam dan telur, bihun/tumisan, teh manis hangat dan snack tradisional. Baru setelah hari terakhir menu sarapan kami berubah jadi nasi gudeg.

Harga Bedjo Homestay

Saat kami menginap di sini, rate kamar di Bedjo Homestay ini sekitar Rp400.000-450.000 tergantung jenis kamar dan masa tinggal (weekday/weekend). 

Kami memesan kamar melalui nomor WhatsApp-nya langsung. Karena kami memesan kamar selama 5 hari 4 malam, maka kami mendapatkan diskon 15% dari total harga keseluruhan. Lumayan banget jadinya lebih hemat.

Lokasi Bedjo Homestay

Bedjo Homestay by Dasinem berlokasi di Jl. Pogung Dalangan No.299, Pogung Kidul, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284.

Lokasinya ini dekat dengan jalan Ringroad Yogyakarta, ke sekitaran jalan Kaliurang juga lumayan dekat. Karena kami naik motor, kami bisa lewat jalan kecil yang dekat dengan perumahan warga.

Kesimpulan

So far aku suka sekali menginap di Bedjo Homestay. Meski kesannya industrialis banget, tapi kebersihannya sangat terjaga.

Kasur yang kami gunakan untuk tidur tuh nyaman sekali, cocok buat wisatawan yang habis melakukan perjalanan jauh, seperti naik motor dari Yogyakarta ke Solo misalnya. Hehe. Bantalnya juga gendut-gendut dan nyaman banget, aku selalu suka rebahan di kasur.

Area lantai 1 yang luas juga membuat tidak bosan tinggal di hotel, Smart TV yang disediakan juga dapat membantu mengurangi rasa bosan menunggu di hotel.

Pokoknya Bedjo Homestay ini jadi salah satu hotel favorit keluarga di Yogyakarta. Mungkin liburan selanjutnya aku akan mengajak keluarga besarku untuk menginap di sini karena senyaman itu!

Oke itulah pengalamanku menginap di Bedjo Homestay Yogyakarta!