The House of Raminten, Restoran Suasana Tradisional Jawa

hidangan di the house of raminten

Setelah puas bermain kano di Kano Maritim Baros, akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di The House of Raminten. Salah satu restoran ikonik yang ada di Yogyakarta.

Tadinya kami mau makan di restoran yang ada di sekitaran Bantul, tapi G ada meeting, jadi kami memutuskan untuk makan siang di dekat penginapan saja biar sehabis makan bisa langsung balik ke penginapan.

Kami memutuskan makan siang di The House of Raminten sekaligus pengen nostalgia dikit. Saat pacaran dulu sekitar tahun 2015 atau 2016 kami pernah ke Yogyakarta dan mampir makan di sini.

Waktu itu kami datang saat hari sudah malam dan suasana restorannya ramai sekali. Karena waktu itu kami masih bokek, jadi makan malam di sini tuh termasuk mewah banget, jadi pesan menunya ngirit-ngirit banget. Hehe. 

Nah beberapa tahun kemudian, tepatnya April kemarin, kamu pun memutuskan untuk kembali lagi ke sini, membawa buah hati kami sekalian. Kami datang pas di jam makan siang.

The House of Raminten

the house of raminten yogyakarta

The House of Raminten ini punya konsep restoran yang unik sekali, restoran ini menyajikan hidangan jawa klasik dengan suasana tradisional yang sangat kental dengan budaya Jawa.

Dilansir dari website raminten.com, nama Raminten di ambil dari sebuah peran pemiliknya bernama Hamzah Sulaiman dalam acara komedi situasi di sebuah stasiun televisi lokal (Jogja TV).

Di acara tersebut, beliau memerankan sosok perempuan Jawa yg lengkap dengan busana Jawa; berkebaya, memakai jarik dan berkonde.

raminten

Berdiri sejak tahun 2008, The House of Raminten masih berdiri hingga sekarang dengan tidak mengubah konsepnya yang selalu menonjolkan budaya Jawa.

Bahkan waiters-nya pun menggunakan baju adat Jawa, seperti laki-laki menggunakan beskap sedangkan perempuannya menggunakan kemben.

Saat kami datang ke sini, suasana restorannya tidak terlalu ramai. Mungkin efek berbarengan dengan hujan yang lagi deras-derasnya di luar kali ya, jadi cukup sepi.

suasana the house of raminten

Kami menunggu tidak lama, sekitar 10 menit saja sudah ditunjukkan meja untuk tiga orang.

Saat itu kami memesan cukup banyak makanan, ada pecel pincuk, soto daging, pecak ikan nila, sate lilit, banana split, es coklat dan infused water.

Makanan di The House of Raminten

makanan the house of raminten

Sebenarnya menu yang mau aku pesan tuh garang asem, tapi tidak tersedia. Akhirnya aku pesan pecel pincuk saja lengkap dengan nasi.

Menurutku rasa pecel pincuknya biasa saja, tidak terlalu istimewa, sama seperti pecel yang dijual di luaran sana.

Untuk soto daging, ternyata isi nya sepi sekali. Hanya terdiri dari daging sapi, sedikit kol dan tomat, tanpa bihun. Untung saja rasanya enak, gurih dan cocok untuk menemani hari yang mulai dingin.

Sedangkan suamiku pesan pecak ikan nila, menu ini agak di luar ekspektasi yaa karena pecaknya berbeda dengan yang aku kenal.

Tapi semua termaafkan karena ukuran ikannya cukup besar, rasanya juga enak, terasa gurih, pedas, pas dimakan dengan nasi. Kayaknya ini makanan paling enak yang aku makan di sini.

hidangan di raminten

Kami juga memesan sate lilit-nya, aku agak bingung sih sama rasanya yang ternyata lebih mirip nugget gitu.

Sebagai penutup kami memesan banana split untuk anakku, ya rasanya tidak jauh beda dengan banana split di tempat lain.

dessert di the house of raminten

Untuk es coklat nya menurutku rasanya enak banget, legit, lekoh, manisnya pas, dan terdapat roti yang menambah kenikmatan saat dicocol ke dalam es coklat. Kami juga memesan infused water, menu yang jarang ada di restoran lain.

Sebenernya untuk semua menu makanannya enak-enak, tidak terlalu mengecewakan. Hanya saja banyak menu yang tidak ada dan membuat kami penasaran.

Baca juga:

Soto Tauto Bang Dul, Kuliner khas Pekalongan!

10 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Solo Wajib Kamu Bawa Pulang!

Harga The House of Raminten

hanya pembayaran cash

Dengan menu sebanyak itu kami menghabiskan Rp132.000. Menurut kami, harga makanan di The House of Raminten ini tergolong cukup murah ya. Pilihan menunya juga banyak dan bisa disesuaikan dengan budget,

Kira-kira, kamu bisa kenyang dengan merogoh kocek Rp35.000/orang sudah termasuk minum.

Perasaan waktu pertama kali kami makan di sini rasanya kok mahal banget ya sampai kami takut mau balik lagi. Wkwk.

Oiya! Pembayaran di sini hanya menerima pembayaran dengan uang cash saja yaa! Jadi kalian yang mau menikmati hidangan di sini jangan lupa untuk membawa uang cash!

Lokasi The House of Raminten

Restoran The House of Raminten berlokasi di Jl. Faridan M Noto No.7, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224.

Restoran ini buka setiap hari dari hari Minggu hingga Sabtu mulai pukul 09.00-00.00. Waktu yang cocok untuk nongkrong bersama teman-teman.

Oiya, saat kami selesai makan ternyata yang antre makin banyak loh! Ternyata The House of Raminten ini masih menjadi destinasi kuliner favorit di Yogyakarta ya!

Kesimpulan

makan siang di the house of raminten

The House of Raminten bisa jadi salah satu wisata kuliner yang dapat kamu kunjungi saat liburan ke Yogyakarta. Di sini kamu bisa menikmati berbagai macam kuliner khas daerah di sekitar Yogyakarta sambil ditemani dengan alunan musik khas Jawa.

Jangan lupa untuk foto-foto juga di sini ya karena tempatnya ikonik banget dan dapat meninggalkan memori yang indah.

Jangan lupa baca juga pengalamanku naik kano di Kano Maritim Baros dan juga makan malam dengan Bakmi Jawa Pak Pele di Alun-Alun Utara Yogyakarta.

ttd abira journal

1 Comment

  1. wishlist aku pengen makan disini, semoga terwujud 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *